Thursday 18 August 2016

Gerimis Sore (part1)

Hujan gerimis membasahi jalanan kota Bandung, hampir seluruh jalan sekitar sekolah basah olehnya, hujan sore itu gerimis, namun jumlahnya begitu banyak, aku berlari kecil sepanjang trotoar dengan tas yang ku pegang diatas kepala tapi tak cukup untuk melindungi seluruh tubuhku dari air langit itu. "Nita!" terdengar suara pria memanggilku dari pinggir jalan. Aku menoleh ke sumber suara tersebut, memastikan bahwa yang dimaksud adalah aku, dugaanku benar, aku mengernyitkan keningku mencoba mengenali sosok pria dengan motor matic nya itu, kulihat samar karena hujan menghalangi penglihatanku, kemudian pria itu turun dari motornya dan membawaku kepinggir trotoar, kita berteduh dibawah atap tempat telepon umum, disitupun kulihat beberapa pejalan kaki sedang berteduh, saat itu kulihat wajah pria dengan kemeja putih dan celana hitam disampingku ini aku langsung mengenalinya, ternyata dia adalah tetanggaku, dia baru saja lulus dari sekolahnya dua tahun lalu. "Baru pulang?."dia bertanya padaku sambil menepiskan tanganya ke badannya yang lumayan basah terkena hujan. "Iya." jawabku singkat,"Sore terus pulangnya?." katanya lagi sambil menatapku, "Iya lagi sibuk mau UN." dia hanya mengangguk kecil setelah mendengar jawabanku. Kemudian hujan reda, dia mengajaku pulang dengannya "Yuk pulang!." katanya sambil menatapku, aku menggelengkan kepala "Naik angkot aja.", tanpa jawaban dia kemudian menarik tanganku pelan, karena kurasa hari sudah semakin sore, terpaksa aku ikut pulang bersamanya.
Setibanya dirumah aku langsung mandi dan berganti pakaian, karena lelah setelah itu aku langsung terlelap sampai pagi, sebelumnya aku memikirkan pria tadi, aku bahkan tidak tahu namanya walaupun sudah bertetangga sekian lama, yang aku tahu keluarganya merupakan teman ibuku. Keesokan harinya aku bergegas untuk berangkat ke sekolah, sambil merapikan kerudungku aku melihat pria kemarin melintasi jalan depan rumahku, aku tak menghiraukannya dan mulai berangkat ke sekolah.
Sore itu hujan lagi, seperti biasa aku pulang pada sore yang sama, gerimis dimana-mana, kali ini aku tidak lagi tertipu oleh langit, aku berbekal payung dari rumah karena kuduga sore ini hujan lagi, dan ternyata benar, sambil memegangi payungku aku berjalan menyusuri trotoar, dari kejauhan kudengar suara klakson motor, kemudian kudengar suara motor disampingku bergerak pelan mengikutiku, "Boleh pinjam payungnya gak?." terdengar samar-samar suara pria pengemudi motor itu, aku langsung menoleh kearahnya, dan kaget saat kulihat bahwa pria itu adalah tetanggaku, pria yang kemarin mengajaku pulang bersama. "Yuk pulang!" katanya sambil tersenyum lebar kearahku, aku mengangkat alisku saat kulihat bahwa dia adalah orang yang sama, kemudian aku menggelengkan kepalaku sambil bola mataku kuarahkan keatas, memberi tanda bahwa aku membawa payung. "Payungnya aku yang bawa, motornya kamu yang bawa." ungkapnya mengerti dengan tanda dariku, aku tidka meresponya dan melangkah meninggalkannya, kudengar dia menghidupkan lagi motornya, "Duluan ya, Nita." ujarnya disampingku sambil melaju pelan, tatapanku terus terfokus pada jalan setapak yang ku lalui tanpa menghiraukanya.
Besok adalah hari minggu
part 2

No comments:

Post a Comment