Tuesday 28 July 2015

Takdir Tuhan

Kisah cinta yang lama, bahkan sudah mengukir kenangan dalam hati yang sulit hilang, kalau takdir tak selaras mau di apakan lagi? mau mengetuk pintu tuhan karena tidak terima?
Sekitar 24 bulan, hati ini diisi oleh wanita yang telah menciptakan kebahagiaan dan kenyamanan bagiku, tapi cipratan itu kering begitu cepat, mengapa harus ada api? kenapa tidak biarkan matahari saja yang menghangatkan untuk kemudian mengeringkan kebahagaiaan ini dengan perlahan, kenapa juga harus ada 3 setelah 2? benci memang, kesal, rasanya tidak ingin, muak, marah! dia itu wanita yang aku cintai, tapi kenapa cintanya harus terbagi. Sudah jelas-jelas kita bersama begitu lama, tapi masih saja ada yang singgah, ku kira hubungan ini bisa sampai merdeka, ternyata dibalik itu ada yang berusaha menghancurkan. Apakah ini yang orang bilang tuhan sedang membolak-balikan hati hambanya, merubah perasaanya padaku, apakah dia sudah tak cinta lagi? mana cintamu yang dulu, kepadaku? bahkan saat aku tahu bahwa bukan hanya aku yang mengisi hati mu, perasaan ini tetap terjaga, cintaku kepadamu, kepada keluargamu, rasanya sulit bila harus begitu saja melupakan, apakah bagimu semua itu mudah? ya! karena ada penghapus setelah pensil, aku sebagai buku bisa apa? ditulis dibiarkan, ditutup kemudian dilupakan.
Kamu tahu apa yang paling menusuk jantungku? saat aku tahu bahwa takdirmu bukan aku.
Apakah kamu juga tahu yang membuatku rasanya mati setelah jantungku tertusuk? saat aku tahu bahwa takdirmu adalah dia.
Sosok yang tidak pernah aku harapkan kehadirannya diantara kita, berat rasanya merelakan, bahkan tak sanggup untuk mengikhlaskan.
Cantik ku... aku rindu 2 tahun itu, kenapa akhirnya harus seperti ini? harapanku bisa bersamamu sampai mati, kenapa dia yang menggantikan, kenapa dia yang menjalani, bila memang ini rencana tuhan, kenapa harus setragis ini? yang saat ini aku yakini hanya "semua akan indah jika memang tepat pada waktunya".
Untuk kalian yang sebentar lagi memasang janur, aku berharap semoga kebahagiaan selalu menyertai kalian selamanya, harapanku yang tadinya ingin bahagia selamanya bersamamu memang tak sejalan dengan jalan tuhan, aku yakin jalan yang tuhan berikan tak pernah salah, untuk akhirnya memberiku yang terbaik, tuhan mematahkan hatiku sebelumnya.

No comments:

Post a Comment